Senin, 22 Juli 2013

Ibu Diusir dari Country Club Karena Menyusui

Oleh: Elise Solé, staf Shine
Seorang ibu asal Belgia dan suaminya yang berprofesi sebagai diplomat diusir dari sebuah country club mewah setelah menyusui di meja, demikian dilaporkan New York Post pada Minggu.

Tom Neijens, a Belgian Diplomat, and his wife Roseline Remans were eating lunch at the Metropolis Country Club …
Tom Neijens (36), perwakilan diplomatik Belgia untuk PBB, dan istrinya, Roseline Remans (34) mampir ke Metropolis Country Club di White Plains untuk makan siang.  Meskipun mereka tidak terdaftar sebagai anggota di sana, mereka duduk di teras bersama dengan pengunjung lain.

Remans dikabarkan mulai menyusui putrinya Luka secara terang-terangan di meja itu, ketika seorang staf perempuan mendekatinya dan memintanya meninggalkan tempat. “Ia mengatakan, ‘Tolong segera tinggalkan tempat ini, Anda mengganggu anggota lainnya,’” ujar Neijens kepada New York Post.

Ia turun tangan membela istrinya, dan mengatakan menyusui putrinya tidak akan berlangsung lama. Namun staf itu justru meminta Remans menyusui di toilet.

“Anda tidak akan meminta seseorang untuk makan siang di toilet — mengapa Anda menyuruh seorang bayi makan siang di sana?” kata Neijens.

Tak lama setelah perselisihan tersebut, Greenburgh Police Department tiba. Pasangan itu mengungkapkan kepada New York Post bahwa petugas polisi bernama Scott Harding berseru, “Tutup pintunya!” dan pengunjung lainnya diminta meninggalkan teras itu.

“Ia berjalan seolah-olah sedang berakting di sebuah film Barat,” ujar Neijens. “Satu tangannya menggenggam pistol, dan tangan satunya lagi memegang alat pengejut listrik.”

Petugas tersebut dikabarkan berkata kepada pasangan itu bahwa mereka melanggar peraturan dan pengunjung lain di klub tersebut meyakini bahwa mereka berdua adalah teroris karena ransel hitam yang mereka bawa. “Di Sri Lanka, teroris memanfaatkan bayi,” ujar polisi itu.

Ketika Neijens mengeluarkan tanda pengenal yang menerangkan dia diplomat, petugas polisi itu melunak. “Anda harus mengerti, klub ini pernah mengalami ancaman teroris,” ungkapnya.

Keluarga tersebut dikabarkan diminta keluar lewat pintu belakang. Beberapa hari kemudian, Neijens mengirimkan surat elektronik kepada klub tersebut, menuntut permintaan maaf dari manajer Metropolis, Tracy Fraus dan asisten manajer umum Audra Vaccari.

“Saya sangat prihatin dengan staf Anda karena mereka tidak bisa membedakan antara pasangan Eropa yang mencari tempat tenang untuk menyusui bayi dan teroris pengebom bunuh diri yang menyandang tas ransel,” tulis Neijens, menurut New York Post.

Perwakilan dari Metropolis Country Club tidak menanggapi permintaan berkomentar dari Yahoo! Shine. Lt. B.J. Ryan, juru bicara kepolisian Greenburgh, mengungkapkan kepada Post bahwa insiden tersebut murni hanyalah “kesalahpahaman budaya.”

Masalah terkait menyusui selalu memicu kontroversi — mulai dari keputusan untuk melakukannya, manfaatnya, lama waktu yang dibutuhkan, dan tempat melakukannya merupakan topik debat yang tak kunjung habis. Dan baru-baru ini,  ada beberapa ibu yang mengaku dipermalukan di hadapan publik karena menyusui.

Pada Mei, seorang ibu asal Michigan bernama Audrey Taylor dihampiri di restoran Tony Sacco ketika sedang menyusui bayinya dan diminta menyusui di toilet. Ketika Taylor menolak permintaan itu, pegawai tersebut mengakui bahwa perbuatannya sangat tidak pantas dan, restoran itu kemudian mengeluarkan pernyataan permintaan maaf.

Dan pada Desember 2012, ketika Kendra-Ann Nugent dari Nova Scotia menutupi dirinya dengan mantel musim dingin dan menyusui putrinya yang berusia delapan bulan di toko Claire, seorang pegawai berulang kali memintanya meninggalkan tempat itu, meskipun hukum Nova Scotia mengizinkan seorang ibu menyusui di mana saja dan kapan saja.

Di tahun yang sama, Nirvana Jennette, seorang ibu asal Georgia mengatakan bahwa ia dipaksa keluar dari gerejanya karena menyusui bayinya setelah pastornya menyebutnya “tidak sopan” dan menyamakan dirinya dengan seorang penari telanjang.

“Para perempuan terus-menerus dilecehkan dan didiskriminasikan karena menyusui di tempat umum dan itu harus dihentikan,” ujar Bettina Forbes, salah satu pendiri Best of Babes, organisasi yang gencar mempromosikan kegiatan menyusi, kepada Yahoo! Shine.

“Orang-orang cenderung merasa tidak nyaman dengan hal itu karena mereka selalu menghubungkan payudara dengan seks; namun, selama kita masih menggunakan mulut kita baik untuk mencium dan makan, sekarang sudah waktunya kita meluaskan pandangan terhadap payudara.”

“Banyak perempuan berusaha menutupi diri saat menyusui, namun beberapa bayi menjadi sangat rewel ketika mereka ditutupi,” ungkap Bettina. “Lebih baik menyusui jika memang sudah waktunya, daripada menghadapi bayi yang menjerit dan menangis karena lapar. Bukankah itu akan lebih mengganggu pengunjung lain?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar