Tanya:
Saya dan suami sudah 3 tahun menikah tapi
saya tak kunjung hamil. Kami berdua sudah memeriksakan diri ke dokter,
tapi kata dokter kami berdua normal dan tak ada masalah. Kira-kira
faktor apa saja yang mungkin jadi penyebab pasangan normal sulit punya
anak ya?
Rizana, 26 tahun
Jawab:
Halo, Rizana.
Keadaan
yang anda alami sekarang dalam istilah medis dikenal dengan
infertilitas, yaitu setelah 1 tahun menikah, sudah melakukan hubungan
seksual tanpa alat KB, tetapi si istri belum hamil.
Pada keadaan ini, kedua pasangan harus dievaluasi kembali. Karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari pembuahan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas :
1. Faktor dari pihak laki-laki
-Apakah spermanya mempunyai bentuk, konsentrasi dan pergerakan yang bagus
- Riwayat infeksi gondongan/mumps
- Trauma pada daerah genital
- Kelainan pada perkembangan alat genital : testis yang tidak turun
2. Gangguan ovulasi (pelepasan
sel telur dari ovarium) adalah penyebab tersering infertilitas pada
wanita, yaitu sekitar 30-40 persen. Pada pasien-pasien ini biasanya
terjadi gangguan dalam siklus haidnya.
3. Kerusakan atau sumbatan pada saluran indung telur/tuba falopii. Akibat dari infeksi rongga panggul dan riwayat operasi pada area panggul sebelumnya.
4. Gangguan bentuk pada rahim:
polip, gangguan bawaan dari lahir seperti adanya dua rahim ataupun
rahim yang bersekat. Pada kasus ini sering terjadi keguguran secara
spontan.
5. Gangguan sistemik seperti gangguan imun, gangguan ginjal, dan penyakit infeksi pada alat genital.
Untuk
mengetahui penyebabnya, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan
analisa semen untuk suami. Sedangkan untuk istri dilakukan pemeriksaan:
- USG.
-
HSG (hysterosalpingography) adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah
terdapat sumbatan pada saluran indung telur/tuba falopii. Pemeriksaan
ini dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan kontras ke tuba falopii.
Selain sebagai alat pemeriksaan, alat ini juga dapat digunakan sebagai
alat terapi, karena dengan cairan kontras yang disemprotkan tersebut
dapat membersihkan kotoran-kotoran yang menyumbat tuba falopii.
- Laparoscopy: dengan alat fiberoptic untuk melihat rongga panggul.
- dan pemeriksaan hormonal.
Memang
sebanyak 30 persen kasus infertilitas tidak dapat ditemukan penyebabnya
(unexplained infertility). Pada pasien-pasien ini, biasanya dilakukan
laporoscopy untuk melihat adakah kelainan lain seperti endometriosis.
Hal
lain yang bisa saya sarankan adalah inseminasi intrauterine (di dalam
rahim). Tetapi sebaiknya konsultasikan kembali hal ini dengan dokter
kandungan Anda.
Semoga membantu, Ri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar