Kamis, 05 September 2013

Waspada Jika Sinusitis Terus Kambuh

Jika terus menerus kambuh bisa membuat penciuman Anda tak bisa berfungsi lagi.
 Ilustrasi: Thinkstock  
Tanya:
Saya sudah 4 tahun dinyatakan sebagai penderita sinusitis oleh dokter THT. Sekarang saya selalu bersin-bersin jika kedinginan, mampet dan tidak mencium bau. Akhirnya obat spray hidung menjadi andalan. Apakah ada solusi untuk penyembuhan sinusitis? Lalu apa yang kira-kira menyebabkan saya menderita sinus? Apakah gaya hidup atau bawaan lahir? Terima kasih.
Mira - Depok

Jawab:

Halo Mira,
Sinusitis merupakan proses peradangan pada rongga dinding atau selaput lendir sinus paranasal, akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya. Penyebab utamanya adalah selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri.

Jika terus kambuh menyebabkan rongga sinus tersebut penuh dengan cairan lendir yang berisi bakteri atau kuman. Apalagi jika penciuman sudah terganggu, lebih baik kembali ke dokter THT Anda untuk pemeriksaan foto rontgen sinus Paranasal, dengan hasil foto rontgen tersebut bisa di ketahui seberapa berat penyakitnya, apakah perlu dioperasi atau hanya terapi konservatif saja.

Penyebab sinusitis adalah faktor genetik, kondisi kongenital, alergi dan imun, abnormalitas anatomi.  Faktor lingkungan yaitu infeksi bakteri, trauma, medikamentosa, tindakan bedah, perluasan dari infeksi tertentu seperti infeksi gusi dan gigi, hidung dan tenggorokan.

Demikian, terimakasih.

Stephanie Firdaus dr. Witri Rahmania yang berpraktik di RS Premier Bintaro
Punya pertanyaan seputar masalah kesehatan? Kirim ke www.MeetDoctor.com
_____________________________________________________________________

Ingus Bau Tanda Infeksi Sinusitis
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam satu konsultasi, seorang ibu rumahtangga mengeluhkan pilek yang dialaminya. Lendir atau ingus yang keluar dari hidungnya berwarna hijau dan bau. Gejala penyakit apakah ini?
Ingus Bau Tanda Infeksi Sinusitis
Dr. Yoshika Kurniasari, Dokter Umum dan Jamsostek Klinik Keluarga Antasari Bandar Lampung menjelaskan, pilek termasuk gejala penyakit yang umum diderita di masa pancaroba seperti sekarang. Namun, jika hidung Anda menghasilkan banyak lendir dan gejalanya tidak hilang dalam seminggu, besar kemungkinannya itu infeksi sinus.
Menurutnya, sinusitis terjadi jika salah satu atau beberapa lapisan sinus terinfeksi. Infeksi dapat disebabkan virus, bakteri, maupun jamur.

Tanda-tanda keluarnya lendir dari hidung bukan sekadar pilek, seperti Rasa nyeri dan tertekan di wajah, Keluar ingus kental, Hidung bengkak, Bau mulut, Batuk berdahak, Demam, Indera penciuman tak bekerja, dan Mata berair.

Cara pencegahannya dengan menjaga kekebalan tubuh dan membiasakan hidup bersih. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun juga dianjurkan.
Disarankan juga untuk beristirahat di rumah sampai penyakitnya sembuh, selain mempercepat penyembuhan, istirahat di rumah juga agar tidak menularkan penyakitnya pada orang lain.
_______________________________________________________________

Sinus Jangan Langsung Diberi Antibiotik
Belakangan ini telah muncul pedoman baru yang dikeluarkan oleh kelompok dokter anak yang terkemuka. Dokter tersebut menganjurkan agar para dokter tidak langsung meresepkan antibiotik untuk mengobati mereka yang mengalami infeksi sinus akut.
Sinus Jangan Langsung Diberi Antibiotik
Sinus Jangan Langsung Diberi Antibiotik

Sebaliknya, menurut pedoman baru dari American Academy of Pediatrics, para dokter dapat mengambil pendekatan dengan melihat dan menunggu jika infeksi muncul dengan sendirinya. Hal ini dikatakan oleh ketua subkomite dari akademi sinusitis akut, Dr. Ellen Wald. Menurutnya, para praktisi dapat mengobati segera penyakit sinusitis atau mempertimbangkan menunggu beberapa hari.
“Jika tidak terlihat sakit, kamu bisa menunggu beberapa hari untuk melihat apakah mereka dapat sembuh dengan sendirinya,” tutur Dr. Wald seperti dilansir dari Medicalxpress.
Bahkan, dokter saat ini bisa mengamati hingga tambahan tiga hari dari periode 10 hari. Hal ini untuk melihat apakah gejala yang ditunjukkan akan berkurang tanpa pengobatan antibiotik.
“Tidak ada yang benar-benar sembuh dalam 10 hari, bisa 11 hari atau menjadi 12 hari. Namun pada anak yang tampak sakit, kita tidak akan menunggu, kami akan segera memberikan antibiotik. Lalu jika kita meresepkan antibiotik yang lebih sedikit, maka masalah resistensi dapat dikendalikan. Namun jika Anda dapat menghindari penggunaan antibiotik, itu adalah hal wajar,” terangnya.

Baca lainnya:
Rahasia supaya tidak gampang pilek
Tameng alami untuk menangkal flu 

Lima "obat" alami untuk menangkal flu 
Cara Menghindari Flu
Kebiasaan Penyebab Flu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar